Apa itu SPF dan apa perbedaan antara SPF 15 dengan SPF 30? written by dr. Gerry Wonggokusuma , Dipl. AAAM (USA), Dipl. CIBTAC (UK)
SPF ada singkatan dari Sun Protection Factor. Yang merupakan satuan yang menyatakan berapa
lama waktu yang dibutuhkan oleh sunblok untuk bisa melindungi kita dari sinar
matahari. SPF 15 dan SPF 30 dibedakan dari durasinya. Untuk lebih sederhanannya
angka dibelakang SPF tinggal dikalikan dengan 10 menit. 10 menit merupakan
waktu rata-rata yang dapat merangsang kulit manusia menjadi merah (fototoksik).
Reaksi fototoksik dapat terjadi hampir pada setiap individu bila terpajar sensitizer dalam jumlah tertentu dan
terkena pajanan sinar dengan panjang gelombang yang sesuai.
Jadi SPF 15 artinya
produk ini dapat melindungi kulit kita selama 15 x 10 menit = 150 menit. Sedangkan SPF 30 artinya produk
ini dapat melindungi kulit kita dari pajanan matahari selama 30 x 10 menit
yaitu 300 menit. Jika angkanya lebih besar maka akan tahan lebih lama.
Solusinya ya dioleskan beberapa kali dalam 1 hari.
Kadar SPF yang lebih tinggi diperuntukkan
untuk mereka yang memiliki kulit yang sangat putih, dimana sel melanin mereka
lebih sedikit sehingga lebih tidak terproteksi oleh radiasi sinar UV. Terkadang
orang-orang pada umumnya suka memilih tabir surya dengan kadar SPF
setinggi-tinggi nya karena menganggap makin tinggi kadarnya, maka perlindungan
mereka dapat akan lebih maksimal. Padahal kenyataannya tidak seperti itu, anda mungkin
menganggap tabir surya SPF 30 memiliki manfaat ganda dibandingkan SPF 15. Namun
kenyataannya hanya bisa menangkal sinar UVB 97 persen saja, empat persen lebih
tinggi daripada SPF 15.
Hal yang harus diperhatikan yang berkenaan
dengan SPF adalah adanya 2 jenis radiasi matahari, yaitu radiasi UV-A dan
radiasi UV-B. Radiasi UV-B mempunyai panjang gelombang 290-320 nm, sehingga
tingkat penetrasinya lebih tinggi dan dapat menyebabkan kulit kemerahan sampai
terbakar, sedangkan UV-A mempunyai panjang gelombang 320 -400 nm sehingga
tingkat penetrasinya tidak sebesar UV-B , tetapi radiasinya dapat merusak sel
keratinosit sehingga menyebabkan timbulnya kanker kulit. Walaupun UV-A
penetrasinya tidak sedalam UV-B, namun sinar matahari mengandung UV-A lebih
banyak daripada UV-B sehingga efek biologis radiasi UV-A Matahari lebih
bermakna.
By: dr
. Gerry Wonggokusuma , Dipl. AAAM (USA), Dipl. CIBTAC (UK)
Comments
Post a Comment